Teori Mimesis dan Significant Form
Nama : Mohammad Afdhal
NPM : 202246500789
Kelas : R3K
Mata Kuliah : Filsafat Seni
Dosen Pengampuh : Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami M. Sn.
Analisis Tiga Karya menggunakan Teori Mimesis dan Significant Form
1. Doll Maker
Karya 1. Doll Maker /Hanna Balaban (Sumber : https://objkt.com/auction/e/256wyG1D)
Teori Mimesis
Karya di atas menunjukkan seorang wanita yang membawa keranjang dengan boneka-boneka. Gambar di atas dapat menunjukkan bahwa wanita tersebut adalah pembuat Boneka. Gambar tersebut meniru objek nyata yaitu Manusia.
Significant Form
Ada kualitas daya tarik bawaan dalam bentuk visual yang dapat membuat ketertarikan terhadap gambar tersebut. Dalam gambar tersebut, bentuk dan tata letak elemen, seperti keranjang, boneka, dan wanita, dapat memiliki daya tarik tertentu.
2. Circus of Happiness
Karya 2. Circus of Happiness /La Strada (Sumber : https://objkt.com/asset/KT1XYsNpirvq4yg9WEJFgni2qTFaNxuRyeae/20)
Teori Mimesis
Gambar menunjukkan seorang gadis kecil yang sedang berdiri di tengah jalan menatap lampu. gambar tersebut meniru objek nyata yaitu Manusia.
Significant Form
Gambar gadis kecil yang sedang sendirian di tengah jalan dan dengan warna background yang dominan gelap dapat merepresentasikan kesedihan.
3. Lady With Dog
Karya 3. Lady With Dog /NatalyBond (Sumber : https://objkt.com/asset/KT1GmvKbUnq3oir5ejr2TccnWnhk1MVC9Uwn/37)
Teori Mimesis
Karya di atas memperlihatkan seorang wanita dengan anjing di sampingnya. karya tersebut meniru objek nyata yaitu Manusia dan anjing.
Significant Form
Ada kualitas daya tarik bawaan dalam bentuk visual yang dapat membuat ketertarikan terhadap gambar tersebut. Dalam gambar tersebut, bentuk dan tata letak elemen, seperti anjing dan wanita. Background juga memiliki daya tarik tertentu.
Kesimpulan
Teori mimesis adalah konsep dalam seni yang berakar dari pemikiran Plato dan Aristoteles. Teori ini mengacu pada representasi atau imitasi dunia nyata dalam karya seni. Dalam teori mimesis, seni berusaha untuk mereproduksi atau meniru alam secara akurat. Plato berpendapat bahwa seni adalah imitasi. Alam nyata merupakan imitasi dari alam ide, dan seniman menjiplak dari alam nyata sehingga merupakan penjiplak kelas dua. Sedangkan Aristoteles berpendapat bahwa mimesis sejatinya bukan imitasi, melainkan menghadirkan kembali sesuatu dengan sesuatu yang lain yang dapat disebut representasi.
Sedangkan Teori Significant Form yang dikemukakan oleh Clive Bell dan berfokus pada aspek abstrak dan estetis dalam seni. Ini menekankan bahwa terdapat bentuk visual yang memiliki daya tarik emosional dan estetis yang signifikan dalam karya seni. Teori significant form membahas hubungan antara emosi estetis dengan bentuk significant. Karya-karya seni yang baik dan berkualitas adalah karya seni yang mengandung bentuk significant seperti unsur seni rupa yaitu bidang, garis, titik, warna, tekstur, dan lain-lain.
Jadi, teori mimesis berfokus pada peniruan dan representasi realitas dalam seni, sementara teori significant form lebih berkaitan dengan aspek estetis dan ekspresi emosional dalam karya seni. Keduanya memainkan peran penting dalam pemahaman dan analisis seni, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda dalam menilai keindahan dan makna dalam karya seni.
Komentar
Posting Komentar